Jurusan Teknologi dan Rekayasa: Menyiapkan Generasi Emas Pembangun Bangsa

Jurusan Teknologi dan Rekayasa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memegang peran sentral dalam menyiapkan generasi emas pembangun bangsa yang kompeten dan berdaya saing. Di tengah tuntutan era industri 4.0 dan kebutuhan akan tenaga kerja yang adaptif, Jurusan Teknologi ini menjadi pilar utama dalam mencetak individu-individu yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mahir dalam aplikasi praktis di berbagai sektor vital. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan dan inovasi, SMK melalui jurusan ini berkontribusi besar pada kemajuan industri dan ekonomi nasional.

Program pendidikan di Jurusan Teknologi dan Rekayasa sangat komprehensif, mencakup berbagai bidang seperti teknik mesin, elektronika, otomotif, mekatronika, hingga konstruksi bangunan. Siswa dibekali dengan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, didukung oleh fasilitas laboratorium dan bengkel modern. Mereka belajar mengoperasikan peralatan canggih, merancang prototipe, serta menganalisis dan memecahkan masalah teknis. Sebagai contoh, siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan dari SMK Teladan Indonesia di Surabaya, pada tahun ajaran 2024/2025, berhasil mengembangkan sistem keamanan rumah pintar berbasis IoT sebagai proyek akhir mereka. Proyek ini rampung pada bulan Mei 2025 dan menarik perhatian beberapa perusahaan teknologi lokal, menunjukkan kualitas lulusan.

Selain keahlian teknis, Jurusan Teknologi dan Rekayasa juga sangat menekankan pengembangan soft skill seperti kemampuan berpikir analitis, kolaborasi tim, dan komunikasi efektif. Aspek-aspek ini diasah melalui proyek kelompok, simulasi industri, dan yang paling penting, melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selama PKL, siswa ditempatkan di perusahaan-perusahaan terkemuka untuk merasakan langsung lingkungan kerja dan mengaplikasikan pengetahuan mereka. Pada tanggal 7 April 2025, sebuah laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa lulusan SMK dari bidang Teknologi dan Rekayasa memiliki tingkat penyerapan yang tinggi di pasar kerja, dengan rata-rata masa tunggu kerja kurang dari tiga bulan. Hal ini dikarenakan mereka sudah memiliki pengalaman dan kompetensi yang dibutuhkan. Dengan demikian, Jurusan Teknologi dan Rekayasa di SMK tidak hanya menyiapkan tenaga kerja terampil, tetapi juga individu yang siap menjadi inovator dan motor penggerak pembangunan bangsa di berbagai sektor strategis.